Tuesday, September 26, 2006
Menatap Kembali HAKPW
Oleh : El-mandiri *
Banyak sudah koak-koakan keinginan untuk memajukan almamater kita (baca: HAKPW) yang keluar dari bibir kita. Sudah banyak pula rencana dan program kerja baru yang dicanangkan pada setiap pergantian periodenya, dengan stressing ingin menghidupkan kembali organisasi yang sedang redup ini, menjadi organisasi yang eksis. Tapi pada kenyataannya hal itu hanya menjadi penghias bibir semata. Permasalahan inilah yang senantiasa menjadi momok pada setiap kepengurusan khusunya pada HAKPW sendiri. Sungguh ironis sekali bukan jika kita sampai merasa malu untuk mengatakan "saya bangga sebagai aggota HAKPW (Baca: alumni PPWS) sedangkan kita sendiri belum pernah memberikan konstribusi yang nyata bagi almamater kita ini, ya..sedikitnya bisa membanggakan lah!.

Sepintas kita melirik salah satu almamater disekitar kita, begitu solidnya kebersaman mereka dalam mengusung organisasi almamaternya. Prestasi yang mereka raih dalam studi, organisasi, atau bidang yang lainnya. Baik disadari ataupun tidak hal ini berpengaruh positif bagi kelangsungan organisasi yang mereka miliki. Dengan prestasi yang diraih berarti memberikan kontribusi nyata bagi pondoknya. walau bukan berupa materi, karena kontribusi tidak terbatas kepada hal yang bersifat materi saja melainkan juga prestasi yang diraih. logikanya seorang
yang berprestasi akan dikenal, termasuk jawaban dari pertanyaan yang akan muncul "dia dari almamater mana sich?" begitu juga sebaliknya.

Yah..memang kita sadari untuk memberikan konstribusi yang berupa materi kepada pondok kita belum bisa dilakukan untuk saat ini, tapi itu tidak bisa kita jadikan alasan utama sebagai penghambat. Penulis masih ingat apa yang telah disampaikan Pimpinan Pondok kita KH. M. Zainuddin MA, dalam salah satu sambutannya kepada para calon alumni bahwa walaupun kita ditengah-tengah masyarakat nantinya "tidak bernilai" tapi setidaknya kita harus menjadi salah satu yang bermanfaat bagi masyarakat dalam sisi positif tentunya, seperti yang diibaratkan oleh beliau "Hendaknya kita menjadi tali pengikat, meskipun dalam pandangan orang berapalah harga seutas tali? Tapi yang terpenting kegunaanya bukan harganya secara materi".

Oke-lah sekarang kita tinggalkan permasalahan diatas, tapi yang perlu kita ingat masalah ini adalah masalah kita bersama, maka jadikan masalah ini sebagai "PR" buat kita. Dan yang terpenting ialah kita harus tetap bangga dengan background (baca:almamater) kita saat ini, bukan bangga karena prestasi yang dimiliki orang lain tapi banggalah dengan prestasi kita masing-masing. Karena jikalau anak-anak Ngabar seluruhnya berprestasi, entah itu pada studinya, organisasinya, atau setidaknya memiliki satu keahlian yang mumupuni, maka dengan izin Allah Swt. Almamater yang kita cintai ini mendapat kesan yang baik dimata orang lain seperti yang kita harapkan.

Taggal 14 malam tepatnya, di pesisir Pantai Wisata Jamashah, diterangi bulan dan bintang nan indah bersinar. Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) masa bakti '05-'06 resmi diterima. Setahun lamanya HAKPW dinakhodai oleh Irawansyah Putra yang kerap kali lebih santai dipanggil Bang Irawan. Memang tidak semudah yang kita pikirkan untuk mengubah HAKPW ini lebih baik dari sebelumnya. Begitu juga yang telah dialami oleh Irawansyah, tapi lagi-lagi yang sering dihadapi Irawansyag pada masa kepengurusannya ialah masalah reaksi anggota HAKPW itu sendiri terhadap Almamternya. Terbukti dengan kehadiran teman-teman HAKPW dalam acara "Temu Kangen" di Hadiqah el Dauliyah. Kita sepakat untuk hadir dalam acara ini. Tapi pas hari "H" nya bisa kita tebak, ternyata tidak sampai setengah dari anggota HAKPW yang hadir. Jadi acara yang berorientasi pada pemecahan masalah HAKPW pun tak terlaksana dengan baik bahkan kita pun tidak dapat solusi. Tapi yang jelas hasilnya ialah kita semua sepakat bahwa HAKPW ini kita jadikan sebagai wadah bersilaturrahmi bukan sekedar "kumpul kebo" tapi lebih kita condongkan pada kekuatan tali bersilaturrahmi.

Selangkah lebih maju HAKPW kita saat ini, dengan terpilihnya saudara Amin sebagai ketua masa bakti '06-'07 secara demokratif. Seperti yang pernah dialami pengurus sebelumnya, yaitu awal ketika menjabat sebagai ketua maka begitu banyak rencana-rencana yang telah diatur guna ingin merubah HAKPW ini lebik baik dari yang sebelumnya. Seperti itu juga semangat perubahan yang dimiliki ketua kita saat ini, semoga dengan semangat yang membara ini dapat bertahan hingga akhir kepengurusan dan bisa diwariskan kepada generasi dibawahnya.
Merujuk kepada inti dasar dari terbentuknya suatu organisasi ialah karena ada yang membutuhkan. Maka dari itu, penulis ada beberapa catatan kecil yang dapat disampaikan kepada ketua baru HAKPW tahun ini yaitu:
Pertama: selama kepengurusan anda, jadikanlah almamater ini sebagai wadah bersilaturrahmi; seperti yang kita rasakan bersama ketika sama-sama memetik ilmu di Pondok. Ada kambing -maaf kakak pembibimbing maksudnya- dan juga adik kelas. Ketika sang adik mendapat masalah, maka sang kakak pun ikut membantu. Begitu juga sebaliknya.
Kedua: jangan terlalu bertele-tele ketika anda membuat program kerja, hemat penulis buatlah program kerja yang lebih bersifat untuk memperkuat tali silaturrahmi. Jangan karena tidak mau kalah dengan almamater lain, kita jadi ikut-ikutan mereka. Padahal hal itu belum bisa laksanakan. Maka lihatlah kemampuan kita terlebih dahulu!
Ketiga: pertahankan semangat anda, karena HAKPW kita saat ini perlu perhatian yang lebih banyak.

Terakhir yang perlu kita ingat bersama; perubahan HAKPW bukan pada ketua, bukan pada anggota, dan bukan pula pada senior-senior, tetapi perubahan berada pada "telapak tangan" kita bersama. Maka di tangan kitalah wajah HAKPW ke depan? di tangan kita jualah arah langkah HAKPW saat ini???


*Reportase Red.
 
posted by iqra at 4:10 AM | Permalink |


0 Comments: